Selasa, 30 Oktober 2012

Dukung Pemerintah Hapus Subsidi BBM

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyetujui jika pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Apindo menilai subsidi tersebut tidak produktif.

Wakil Sekretaris Umum Apindo Franki Sibarani mengatakan, subsidi untuk BBM sudah terlalu besar, karena subsidi tersebut bisa dialihkan untuk membiayai sektor lain yang lebih produktif.

"BBM pada prinsipnya kita tidak keberatan karena terlalu besar kalau kita beri subsidi kepada yang tidak produktif itu prinsipnya," kata Franki dalam Diskusi dan Peluncuran Buku Rumah Ekonomi dan Rumah Budaya, di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Senin (30/10/2012).

Namun, jika pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi kenaikannya harus dalam taraf kewajaran, karena menurut sebuah penelitian jika harga BBM mengalami kenaikan dengan harga yang wajar maka tidak akan menimbulkan inflasi yang besar.

"Tapi kenaikannya dalam prinsip yang wajar kita merujuk pada hasil penelitian anggito pada 2011 yang merujuk pada kenaikan hingga Rp6 ribu itu masih tidak pengaruhi secara umum, jadi inflasinya kecil," jelas Franki.

Sebelumnya Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mempertimbangkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsdi pada 2013 meski sudah mendapat persetujuan Kementrian Keuangan. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan dalam menaikan harga BBM bersubsidi harus melalu berbagai pertimbangan dari berbagai aspek.

"KESDM sudah setahun lalu mengajukan kenaikan harga BBM, naniti kita lihat. Menkeu lampu hijau, tapi lihat aspek eksternal dan internal kesehatan ekonomi," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar